ESSAI PENTINGNYA TEKNOLOGI BAGI BUDAYA LOKAL (BUDAYA ACEH)
PENTINGNYA TEKNOLOGI BAGI BUDAYA LOKAL
KARYA : MHD.SOLEHHUDDIN
Seluruh dunia telah mengetahui bahwa negara Indonesia merupakan negara kepulauan. Di mana terdapat 16.056 pulau dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa yang meliputi 1.340 suku, 5 agama, 300 etnis dan 1.100 bahasa daerah. Seperti yang kita tahu, bahwa negara lain telah mengakui aset terbesar dalam bidang kebudayaan yang dimiliki oleh negara Indonesia.
Berbicara tentang budaya pastinya semua orang tidak asing lagi mendengarnya. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok masyarakat, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya itu sendiri terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama , politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Berhubungan dengan wilayah yang sedang kita tempati, sudah sewajarnya untuk kita mengetahui sejarah-sejarah apa saja yang berasal dari Suku Aceh. Suku Aceh merupakan suku yang mempunyai sejarah terpanjang di masa lalu. Aceh merupakan satu-satunya kerajaan di Sumatera yang pernah mencapai kedudukan yang tinggi dalam politik dunia sehingga menjadi pokok pembicaraan dalam sejarah umum. Hal ini dapat dibuktikan di dalam buku “Sejarah Sumatera’’ yang diterbitkan di London tahun 1784 yang ditulis oleh William Marsden.
Kegemilangan sejarah Aceh ini tidak terlepas dari pengaruh ajaran Islam yang telah dianut oleh orang Aceh sejak abad pertama hijriyah. Buktinya, ketika Marco Polo penjelajah Venetia yang termansyur itu mengunjungi Aceh pada tahun 1292 ia melaporkan bahwa semua penduduk kerajaan Peurlak telah memeluk agama Islam.
Pada Masa itu mayoritas penduduk Suku Aceh adalah beragama Islam dan memiliki kekayaan budaya yang beragam. Kebudayaan yang dimiliki sarat dengan nilai-nilai Islam dan adat-istiadat setempat. Suku Aceh memiliki rentetan sejarah yang sangat panjang. Nenek moyang Suku Aceh berasal dari berbagai wilayah di luar Indonesia. Kata Aceh itu sendiri berawal singkatan dari (A) Arab, (C)China , (E) Eropa, (H) Hindia. Hal ini dapat kita buktikan dengan banyaknya keturunan dari bangsa tersebut yang tinggal di wilayah Aceh.
Tiap-tiap Nenek Moyang memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Hal ini terjadi karena wilayah Aceh menjadi salah satu tempat singgah paling sering dikunjungi bagi para pedagang di seluruh dunia.
Pada masa itu sebelum Islam datang, masyarakat Aceh mayoritas memeluk Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa budaya Aceh yang masih memiliki unsur-unsur Hindu dan budaya India. Namun setelah Agama Islam datang, kebudayaan Aceh mengalami perubahan yang sangat signifikat , sehingga mayoritas Suku Aceh beragama Islam. Kebudayaan-kebudayaan Suku Aceh masih tetap lestari hingga sekarang. Beberapa kebudayaan Aceh cukup terkenal dan masih menjadi suatu ikon yang tampak apabila masyarakat di wilayah lain mengenang tentang Aceh.
Ciri khas kebudayaan Aceh tidak bisa dilepaskan dari sejarah , adat istiadat dan Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya Tari Saman . Tari Saman adalah sebuah Tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwaperistiwa penting dalam adat. Syair dalam Tarian Saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan Tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman telah diakui UNESCO sebagai Tarian tercantik dan merupakan budaya Indonesia. Tarian Saman yang dulunya tidak diketahui oleh seluruh dunia kini telah diketahui karena adanya peranan penting dari teknologi informasi.
Selain tarian, Aceh juga memiliki budaya yang sangat melekat pada masyarakat dan belum banyak diketahui oleh masyarakat luar yaitu budaya minum kopi. Dikutip dari perkataan salah satu Pahlawan Aceh yaitu Teuku Umar pernah berkata “Beungoh singo geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid (besok pagi kita akan minum kopi di kota Meulaboh atau aku akan syahid).”
Hal ini membuktikan bahwa budaya minum kopi sangat melakat pada masyarakat Aceh.
Dilihat dari kondisi sekarang ini , sangat disayangkan terkadang bangsa Indonesia sendiri malu untuk mengakui dirinya adalah bangsa Indonesia. Karena bangsa kita juga masih memiliki kelemahan, seperti mudah terpengaruh dengan budaya hidup kebarat-baratan. Seiring perkembangan zaman secara tidak sadar, kita telah meninggalkan budaya yang kita miliki, nilai-nilai luhur pun mulai tergerus globalisasi yang sarat teknologi itu. Lalu, bagaimana cara kita menjaga agar kebudayaan kita tetap dikenali diberbagai negara?.
Supaya teknologi itu tidak seperti "senjata makan tuan" maka kita harus memahami dengan benar manfaat dan dampak apa saja yang ditimbulkan dari penerapan teknologi tersebut. Tentunya sebagian besar dari kita pasti mengenal internet. Dengan internet kita dapat memperoleh beragam informasi dan menjalin komunikasi. Internet juga dapat dijadikan sebagai media promosi yang mampu dengan cepat menjangkau ke seluruh dunia. Salah satunya adalah Youtube , sebagai situs video terbesar di dunia maya, Youtube telah menginspirasi banyak orang untuk tunjuk gigi meraih popularitas dalam berbagai bentuk aksinya.
Mengapa kita tidak mencoba untuk memanfaatkannya? Salah satunya adalah dengan mengunggah berbagai video yang cenderung lebih berkaitan dengan budaya kita disitus internasional tersebut. Kita dapat mengunggah video seperti kesenian tradisional, membuat vlog tentang kebudayaan dan upacara adat seperti perkawinan, pemberian gelar, dan sebagainya yang ada di daerah kita. Apalagi diera sekarang ini banyak orang yang berlomba-lomba untuk membuat vlog dengan tujuan mengedukasi masyarakat setempat pemilik asli kebudayaan agar terus melestarikan kekayaan itu dan mengedukasi informasi ke dunia (masyarakat) luar tentang kebudayaan lokal tersebut. Dengan begitu, kita dapat saling mengetahui informasi mengenai adat istiadat dari berbagai daerah. Dengan banyaknya video keberagaman Indonesia, maka secara tidak langsung akan memberikan dampak positif pada Indonesia dimata dunia. Maka bangsa lain, akan semakin berdecak kagum dengan masyarakat kita yang bangga mengapresiasi kekayaan budayanya sendiri. Selain itu, para wisatawan asing akan semakin tertarik untuk berkunjung ke daerah yang populer disitus tersebut. Hal ini tidak hanya mendatangkan devisa bagi negara saja, namun dapat meningkatkan perekonomian penduduk setempat.
Maka dari itu budaya dan nilai luhur kita akan tetap terjaga apabila kita mampu mensinergikan teknologi dengan budaya dan nilai luhur tersebut. Sehingga, dapat menjadikan bangsa Indonesia, yang mampu bersaing dengan bangsa lain dalam pemanfaatan teknologi serta unggul dalam pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa kita sendiri .
Komentar
Posting Komentar